Jumat, 14 November 2014

Public Speaking

Public speaking, merupakan salah satu skill penting yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk bisa membangun karir yang sukses. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sebagian besar perusahaan menjadikan kemampuan public speaking sebagai kriteria tertinggi dalam menilai calon pelamar kerja di perusahaannya.
Terlebih lagi di masa kini, pengetahuan bukanlah segalanya untuk mencapai sebuah kesuksesan. Orang dengan pendidikan tinggi belum tentu akan mudah diterima untuk bekerja di suatu perusahaan apabila ia tidak mampu berkomunikasi dengan baik di depan umum.

Penerapan Public Speaking
Disadari atau tidak, kita seringkali melakukan public speaking dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan oleh mahasiswa sekalipun. Mengutarakan pendapat di dalam rapat, bercerita kepada teman-teman di sekitar, dan presentasi di depan kelas merupakan segelintir contoh dari penerapan public speaking.

Noise dalam Public Speaking
Namun, dalam proses komunikasi seringkali arti dari pesan yang dikirim oleh pengirim pesan tidak sama dengan arti dari pesan yang sudah diterima oleh penerima pesan. Hal ini dikarenakan adanya ‘noise’(gangguan fisik, masalah semantik, perbedaan budaya, dll.) yang dapat mengubah makna dari pesan tersebut.

Ciri-ciri Public Speaking yang baik
Orang dengan kemampuan public speaking yang baik adalah orang yang mampu menyampaikan pesan kepada orang banyak, namun pesan dapat sampai ke penerima pesan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.

Berikut tips tepat guna bagi anda yang ingin memperdalam kemampuan public speaking :

1. Jadilah spontan
Jangan menghapal isi pembicaraan anda. Dengan menghapal, maka gaya bicara kita akan terlihat kaku dan kedekatan personal tidak akan terjalin. Apalagi jika kita melupakan suatu kata dalam speech. Niscaya kita akan kelabakan, panik, dan bicara kita jadi kacau.

2. Tulis materi yang ingin disampaikan dalam bentuk poin-poin
Menulis poin-poin yang penting-penting saja, kemudian menjelaskannya secara alami, itulah kunci untuk menciptakan komunikasi yang baik. Dengan demikian, anda tidak melewatkan satu pun ilmu yang ingin disampaikan.

3. Interaksi dengan audience
Penting untuk mendapatkan feedback dari audience supaya komunikasi kita jadi lebih hidup. Makanya, jangan lupa untuk berinteraksi. Dari feedback audience, kita bisa mengukur level humor yang bisa diterima audience.

4. Sisipkan humor
Menurut Anthony Robbins, salah satu motivator dunia, humor adalah pelumas yang dapat membantu penyampaian informasi menjadi lebih lembut.

5. Penguasaan materi melahirkan improvisasi
Sebelum melakukan speech, penting untuk menguasai materi supaya kita bisa melakukan improvisasi. Terutama apabila durasi anda masih panjang, sementara materi anda sudah habis.

6. Time management
Atur waktu yang diberikan pada anda dengan baik. Dengan time management yang sudah diperkirakan sebelumnya, anda bisa lebih mudah menyusun materi dan menepati deadline.

7. Gunakan kekuatan cerita
Jangan meremehkan kekuatan cerita. Pengalaman asli merupakan media yang paling ampuh untuk meyakinkan audience. Apalagi jika disampaikan dengan gaya yang meyakinkan. Mereka akan larut dengan cerita anda.

8. Bangun kredibilitas
Percayalah bahwa kredibilitas pembicara mampu mempengaruhi tingkat kepercayaan pendengar. Ada banyak cara untuk membangun kredibilitas, misalnya dengan gaya yang lugas. Namun cara paling mudah adalah menyiapkan fakta berupa data dan statistik untuk mendukung statement yang kita sampaikan.

9. Mix pesan yang akan disampaikan
Mix materi, humor, cerita dan statistik di atas dalam sebuah informasi yang menarik untuk didengarkan. Di sini, anda bisa membujuk sekaligus menghibur.

10. Berbicara dengan jelas
Seorang pembicara harus terlatih untuk berbicara dengan jelas. Supaya setiap informasi dapat diterima dengan baik. Maka bersyukurlah jika negara kita menggunakan Bahasa Indonesia, di mana penulisan adalah sama dengan pengucapan.

 11. Gunakan intonasi yang berbeda
Apabila kita hanya menggunakan 1 intonasi saja selama speech, maka speech kita akan terdengar datar dan boring. Beri ledakan-ledakan bila perlu.

12. Kontak mata
Kontak mata sangat penting dalam membangun suatu komunikasi. Mereka akan merasa spesial. Perhatian mereka tidak sekedar bertepuk sebelah tangan.

13. Gunakan bahasa tubuh
Seringkali seorang speaker tangannya mati ketika di depan publik. Padahal bahasa tubuh mampu memberi penegasan-penegasan pada informasi yang ingin ditekankan. Maka seringlah mengangkat tangan anda tinggi-tinggi di depan cermin untuk menemukan pose yang khas anda banget.

14. Jangan ragu untuk “pause” dan ambil nafas

15. Hindari kata “emm” atau “ehh”
Daripada emm dan ehh, akan lebih baik bila anda menutup mulut dan kemudian mengambil nafas. Setelah itu baru memikirkan apa yang ingin disampaikan selanjutnya.

16. Be Interesting
Posisikan diri anda sejajar. Jangan minder. Anda akan tampak lebih interesting untuk dilihat.

17. Tunjukkan rasa percaya diri Anda
Seperti halnya singa, manusia punya cara untuk menyatakan rasa percaya dirinya. Tersenyum, pegang dagu dan membusungkan dada adalah beberapa sikap yang menunjukkan sikap percaya diri anda.

18. Buang tekanan yang anda rasakan
Rasa gugup mungkin akan menyelimuti perasaan anda saat akan mulai berbicara. Hal tersebut normal. Pembicara yang berpengalaman pun terkadap masih dihinggapi rasa gugup. Cara paling mudah menghadapi rasa gugup tersebut adalah merubah mindset anda. Berpikirlah bahwa anda di sini membawa informasi yang berharga bagi audience anda.

19. Persiapan
Siapkan segala hal yang mendukung speech anda. Mulai dari poin-poin yang paling kecil sekalipun seperti sapu tangan di saku dan air mineral.

20. Jam terbang
Langkah paling akhir untuk menjadi pembicara yang baik adalah terus berlatih. berbicaralah sesering mungkin. Ambil setiap kesempatan yang ada. Sebab seiring intensitas trial & error, anda baru bisa menemukan rumusan yang pas.

Sakah satu contoh Public Speaking adalah News Anchor.

Dalam tata bahasa, Newspresenter berarti adalah orang-orang yang bertugas untuk membawakan berita ke hadapan pemirsa baik di media televisi, radio, maupun internet.
Kategorisasi
Newspresenter bisa dikategorisasikan menjadi 3 jenis, yaitu:

Newsreader
News-reader adalah tipe newspresenter yang hanya membacakan berita. Jadi berita itu sendiri sudah ada text yang telah tersusun lengkap dengan segala macamnya, dan presenter hanya bertugas untuk membacanya tanpa menambahkan atau mengurangi apapun. Biasanya, presenter tersebut tidak turut langsung baik dalam proses pencarian berita maupun proses pengolahannya.

Contoh: Para presenter MetroTV ketika membawakan Headline News, dengan catatan tidak ada live report.

Newscaster
News-caster adalah orang yang selain membacakan/membawakan berita, dia juga ikut aktif dalam proses pencarian berita dan pengolahan naskah berita selanjutnya. Ibarat kata, segala sesuatunya nyaris dikerjakan olehnya seorang diri, dengan tim lain hanya bersifat sebagai pendukung. Newscaster kadang turut pula dalam proses pasca produksi berita.

Contoh: Agak susah untuk menemukan newspresenter kategori ini di Indonesia, namun dari hasil pengamatan, pada saat terjadi gempa di Yogya, maka Tengku Fiola dari antv tengah menjalankan perannya sebagai Newscaster.

Newsanchor
News-anchor yaitu orang yang membaca berita, tapi dalam kegiatannya itu dia juga memberikan improvisasi atau comment pada berita yang dibacakannya, selain itu dia juga menghandle live-interview, atau ikut serta memberikan pelaporan langsung pada saat berita tersebut ditayangkan. News-anchor juga kadang-kadang ikut dalam perumusan script supaya script bisa disesuaikan dengan style-nya dia.

Contoh: Adalah tipe yang cukup umum ditemukan di Indonesia. Para presenter dalam program-program berita utama, seperti Metro Hari Ini (MetroTV), atau Kabar Petang (tvOne) adalah contoh yang cukup gamblang.



Perbedaan Penerapan

Terlepas dari adanya perbedaan pengertian antara ketiga jenis newspresenter, pada kenyataannya, agak susah untuk bisa menarik garis batas yang jelas. Eropa, misalnya, lebih sering memakai istilah "newscaster", yang kadang penyebutannya bisa masuk ke dalam apa yang kita masukkan sebagai "newsreader". Sementara itu, Amerika Serikat dan Kanada lebih familier dengan menggunakan istilah "newsanchor", meskipun mungkin untuk beberapa kasus kurang bisa diterima oleh masyarakat Eropa.

Di Indonesia sendiri, lebih dikenal istilah "Penyiar Berita" untuk merangkum baik Newscaster, Newsreader, atau Newsanchor. Kata-kata ini baru mulai diperkenalkan oleh stasiun TV kabel, yang lalu akhirnya mulai membagi Penyiar Berita dalam beberapa kategori ini. Dalam kenyataannya, masing-masing stasiun TV pun memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam penerapannya. tvOne misalnya, hanya mengenal Newsreader dan Newsanchor, sementara itu beberapa stasiun lainnya lebih suka menggunakan satu kata unifikasi seperti presenter untuk menyebut semua penyiarnya.


Beberapa cara untuk menjadi seorang News-Anchor :

1. Berkarier Reporter
Untuk menjadi seorang news anchor memang teramat susah, meski mendapatkan pengalaman terlebih dahulu dilapangan. Biasanya yang menjadi news anchor adalah yang sudah sangat berpengalaman di dunia jurnalistik, pertelevisian atau dunia broadcastinglah, oleh karenanya jarang yang instan menjadi news anchor. Peluang menjadi seorang reporter lebih besar untuk mengawali karier, baru setelah itu kamu bekerja keras menambah kemampuan kamu untuk menjadi seorang news anchor.
2.Menghadapi Narasumber
Kamu meski browsing dulu sebelum bekerja untuk lebih memahami topik acara yang akan dibawakan nanti. Selain itu kenali lebih dalam narasumber supaya membangun kedekatan, sehingga terlihat tegang pada saat diwawancara. Akan tetapi yang perlu diingat jangan tanyakan apa yang menjadi bahan wawancara saat shooting, sehingga terlihat tidak segar.
3. Rajin Berlatih
Sering-sering berlatih dalam hal tekhnik vokal berartikulasi yang jelas maupun acting sebagai news anchor di rumah, dengan cara kamu sendiri.

4. Menjaga Penampilan
Penting sekali penampilah dari seorang news anchor dan perlu diingat tidak selalu news anchor memakai pakaian yang disewakan, adakalanya memakai baju sendiri dan make-up sendiri. Oleh karena itu belajarlah merias diri kamu sendiri agar pas dikamera.


Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar