1.
Apa perbedaan penalaran Deduktif & Induktif ?
Ø Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera(pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
Ø Penalaran
Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan
berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang
bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif
dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada
hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan
kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju
kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum)
dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan
imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif
sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Ø Macam-macam
Penalaran Deduktif
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan
secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3
buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung.
Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan
karena sudah sama-sama diketahui.
Ø Penalaran
Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan
fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran
induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara
semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara
empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran
induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum,
teori atau kaedah yang berlaku umum.
Macam-macam
Penalaran Induktif
1. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum
untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri
– ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi
dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh
generalisasi adalah setelah di adakan
peninjauan dan penelitian lebih seksama, ternyata di kawasan bandung terdapat
sekurang – kurangnya lima buah obyek wisata. Di kawasan Garu tempat obyek
wisata, di kawasan tasikmalaya dan ciamis terdapat sekurang – kurangnya enam
buah obyek wisata. Di daerah lain seperti suka bumi, banten, danyang lainnya
juga terdapat obyek wisata. Dapat di katakan bahwa daerah jawa baratmemang kaya
dengan obyek wisata.
Macam-macam
generalisasi:
a. Generalisasi
sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan
kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum
diselidiki.
b. Generalisasi
tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena
untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki.
2. Apa
syarat agar kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya?
Penarikan kesimpulan secara deduktif, dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
•
MENARIK SIMPULAN SECARA LANGSUNG
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh
kalimat :
– Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
– Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. (
simpulan )
•
MENARIK SIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis
pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang
bersifat khusus.
Contoh
:
Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari
tiga proposisi, yaitu :
– Premis umum : premis mayor ( My )
– Premis khusus : premis minor ( Mn )
– Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh
silogisme kategorial :
– My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma
memiliki KTM.
– Mn : Aini Fatimah adalah mahasiswa Universitas
Gunadarma.
– K : Aini Fatimah memiliki KTM.
•. Bentuk Gagasan / Penalaran Induktif
• Generalisasi ialah perihal bentuk gagasan atau
simpulan umum dari suatu kejadian hal, atau sebagainya.
Contoh
dalam paragaraf.
1. Setelah tugas menggambar kelas I B dikumpulkan,
ternyata duapuluh anak perempuan menggambar bunga, dua orang anak perempuan
menggambar pemandangan, dan satu orang saja menggambar binatang, sedangkan anak
laki-laki bermacam-macam. Boleh dikatakan anak perempuan kelas I B cenderung
membuat gambar bunga.
• Analogi ialah suatu penalaran yang bertolak dari
peristiwa khusus mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan apa yang berlaku
untuk suatu hal akan bertolak pula untuk hal lain.
• Kausalitas (sebab-akibat) ialah memulai suatu
penjelasan dari peristiwa atau hal yang merupakan sebab, kemudian bergerak
menuju ke suatu kesimpulan sebagai aspek (akibat) terdekat.
• Bentuk Gagasan / Penalaran Deduktif
1. Silogisme ialah menarik kesimpulan dari dua
pernyataan(premis) yaitu
premis umum/mayor(PU) dan premis khusus/minor(PK).
PU : Semua A=B
PK : Semua C=A
S : Semua C=B
Contoh
PU : Semua makhluk hidup memiliki mata
PK : si Polan adalah makhluk hidup
S : maka si Polan mempunyai mata
3. Buatlah
2 contoh penarikan kesimpulan melalui generelasi?
GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran
berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu
mengenai semua atau sebagaian dari gejala serupa. Dari sejumlah fakta atau
gejala khusus yang diamati ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau
seluruh gejala yang diamati itu. Proses penarikan kesimpulan yang dilakukan
dengan cara itu disebut dengan generalisasi. Jadi, generalisasi adalah
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian gejala yang diamati.
Karena itu suatu generalisasi mencakup ciri-ciri esensial atau yang menonjol,
bukan rincian. Di dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang
atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan
sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan lebih
lanjut.
Contoh:
• Dicky adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
• Alfa adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
Generalisasi: semua polisi berambut cepak
Generalisasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, generalisasi tanpa loncatan induktif dan generalisasi dengan loncatan induktif.
1. Generalisasi tanpa loncatan induktif:
Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
• Dicky adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
• Alfa adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
Generalisasi: semua polisi berambut cepak
Generalisasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, generalisasi tanpa loncatan induktif dan generalisasi dengan loncatan induktif.
1. Generalisasi tanpa loncatan induktif:
Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
2.
Generalisasi Dengan Loncatan Induktif
Generalisasi Dengan Loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Generalisasi Dengan Loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
4. Dapat
dipercayakah kesimpulan dibawah ini ? jelaskan alasannya !
a) Semua
professor pandai
Ayahmu pandai
Pastilah Ayahmu professor
b) Disemua Ibu Kota ada
gedung pencakar langit
Disemua gedung industry ada gedung pencakar langit
Jadi , Ibu Kota adalah kota industry
Jawab : Tidak dapat dipercaya karena tidak semua ibu kota adalah kota industri
c) Hasil sawah bertambah jika petani menanam padai unggul
Hasil sawah bertambah perairan diatur denagn baik
Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi dan
perairan diatur dengan baik
Jawab :Pernyataan diatas dapat dipercaya karena hasil sawah pasti bertambah jika petani menanam padi dan perairan diatur dengan baik.
http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
Metode Pengumpulan Data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar