Public speaking, merupakan
salah satu skill penting yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk
bisa membangun karir yang sukses. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sebagian
besar perusahaan menjadikan kemampuan public speaking sebagai
kriteria tertinggi dalam menilai calon pelamar kerja di perusahaannya.
Terlebih lagi di masa kini, pengetahuan bukanlah
segalanya untuk mencapai sebuah kesuksesan. Orang dengan pendidikan tinggi
belum tentu akan mudah diterima untuk bekerja di suatu perusahaan apabila ia
tidak mampu berkomunikasi dengan baik di depan umum.
Penerapan Public Speaking
Disadari atau tidak, kita seringkali melakukan public
speaking dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan oleh mahasiswa
sekalipun. Mengutarakan pendapat di dalam rapat, bercerita kepada teman-teman
di sekitar, dan presentasi di depan kelas merupakan segelintir contoh dari
penerapan public speaking.
Noise dalam Public Speaking
Namun, dalam proses komunikasi seringkali arti dari
pesan yang dikirim oleh pengirim pesan tidak sama dengan arti dari pesan yang
sudah diterima oleh penerima pesan. Hal ini dikarenakan adanya ‘noise’(gangguan
fisik, masalah semantik, perbedaan budaya, dll.) yang dapat mengubah makna
dari pesan tersebut.
Ciri-ciri Public Speaking yang baik
Orang dengan kemampuan public speaking yang
baik adalah orang yang mampu menyampaikan pesan kepada orang banyak, namun
pesan dapat sampai ke penerima pesan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan.
Berikut tips tepat guna bagi anda yang ingin
memperdalam kemampuan public speaking :
1. Jadilah spontan
Jangan menghapal isi pembicaraan anda. Dengan
menghapal, maka gaya bicara kita akan terlihat kaku dan kedekatan personal
tidak akan terjalin. Apalagi jika kita melupakan suatu kata dalam speech.
Niscaya kita akan kelabakan, panik, dan bicara kita jadi kacau.
2. Tulis materi yang ingin disampaikan dalam bentuk
poin-poin
Menulis poin-poin yang penting-penting saja,
kemudian menjelaskannya secara alami, itulah kunci untuk menciptakan komunikasi
yang baik. Dengan demikian, anda tidak melewatkan satu pun ilmu yang ingin
disampaikan.
3. Interaksi dengan audience
Penting untuk mendapatkan feedback dari audience
supaya komunikasi kita jadi lebih hidup. Makanya, jangan lupa untuk
berinteraksi. Dari feedback audience, kita bisa mengukur level humor yang bisa
diterima audience.
4. Sisipkan humor
Menurut Anthony Robbins, salah satu motivator dunia,
humor adalah pelumas yang dapat membantu penyampaian informasi menjadi lebih
lembut.
5. Penguasaan materi melahirkan improvisasi
Sebelum melakukan speech, penting untuk menguasai
materi supaya kita bisa melakukan improvisasi. Terutama apabila durasi anda
masih panjang, sementara materi anda sudah habis.
6. Time management
Atur waktu yang diberikan pada anda dengan baik.
Dengan time management yang sudah diperkirakan sebelumnya, anda bisa lebih
mudah menyusun materi dan menepati deadline.
7. Gunakan kekuatan cerita
Jangan meremehkan kekuatan cerita. Pengalaman asli
merupakan media yang paling ampuh untuk meyakinkan audience. Apalagi jika
disampaikan dengan gaya yang meyakinkan. Mereka akan larut dengan cerita anda.
8. Bangun kredibilitas
Percayalah bahwa kredibilitas pembicara mampu
mempengaruhi tingkat kepercayaan pendengar. Ada banyak cara untuk membangun
kredibilitas, misalnya dengan gaya yang lugas. Namun cara paling mudah adalah
menyiapkan fakta berupa data dan statistik untuk mendukung statement yang kita
sampaikan.
9. Mix pesan yang akan disampaikan
Mix materi, humor, cerita dan statistik di atas
dalam sebuah informasi yang menarik untuk didengarkan. Di sini, anda bisa
membujuk sekaligus menghibur.
10. Berbicara dengan jelas
Seorang pembicara harus terlatih untuk berbicara
dengan jelas. Supaya setiap informasi dapat diterima dengan baik. Maka
bersyukurlah jika negara kita menggunakan Bahasa Indonesia, di mana penulisan
adalah sama dengan pengucapan.
11. Gunakan intonasi yang berbeda
Apabila kita hanya menggunakan 1 intonasi saja
selama speech, maka speech kita akan terdengar datar dan boring. Beri
ledakan-ledakan bila perlu.
12. Kontak mata
Kontak mata sangat penting dalam membangun suatu
komunikasi. Mereka akan merasa spesial. Perhatian mereka tidak sekedar bertepuk
sebelah tangan.
13. Gunakan bahasa tubuh
Seringkali seorang speaker tangannya mati ketika di
depan publik. Padahal bahasa tubuh mampu memberi penegasan-penegasan pada
informasi yang ingin ditekankan. Maka seringlah mengangkat tangan anda
tinggi-tinggi di depan cermin untuk menemukan pose yang khas anda banget.
14. Jangan ragu untuk “pause” dan ambil nafas
15. Hindari kata “emm” atau “ehh”
Daripada emm dan ehh, akan lebih baik bila anda
menutup mulut dan kemudian mengambil nafas. Setelah itu baru memikirkan apa
yang ingin disampaikan selanjutnya.
16. Be Interesting
Posisikan diri anda sejajar. Jangan minder. Anda
akan tampak lebih interesting untuk dilihat.
17. Tunjukkan rasa percaya diri Anda
Seperti halnya singa, manusia punya cara untuk
menyatakan rasa percaya dirinya. Tersenyum, pegang dagu dan membusungkan dada
adalah beberapa sikap yang menunjukkan sikap percaya diri anda.
18. Buang tekanan yang anda rasakan
Rasa gugup mungkin akan menyelimuti perasaan anda
saat akan mulai berbicara. Hal tersebut normal. Pembicara yang berpengalaman
pun terkadap masih dihinggapi rasa gugup. Cara paling mudah menghadapi rasa
gugup tersebut adalah merubah mindset anda. Berpikirlah bahwa anda di sini
membawa informasi yang berharga bagi audience anda.
19. Persiapan
Siapkan segala hal yang mendukung speech anda. Mulai
dari poin-poin yang paling kecil sekalipun seperti sapu tangan di saku dan air
mineral.
20. Jam terbang
Langkah paling akhir untuk menjadi pembicara yang
baik adalah terus berlatih. berbicaralah sesering mungkin. Ambil setiap
kesempatan yang ada. Sebab seiring intensitas trial & error, anda baru bisa
menemukan rumusan yang pas.
Sakah satu contoh Public Speaking adalah News Anchor.
Sumber:
Sakah satu contoh Public Speaking adalah News Anchor.
Dalam tata bahasa, Newspresenter berarti adalah orang-orang yang bertugas untuk membawakan berita ke hadapan pemirsa baik di media televisi, radio, maupun internet.
Kategorisasi
Newspresenter bisa dikategorisasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
Newsreader
News-reader adalah tipe newspresenter yang hanya membacakan berita. Jadi berita itu sendiri sudah ada text yang telah tersusun lengkap dengan segala macamnya, dan presenter hanya bertugas untuk membacanya tanpa menambahkan atau mengurangi apapun. Biasanya, presenter tersebut tidak turut langsung baik dalam proses pencarian berita maupun proses pengolahannya.
Contoh: Para presenter MetroTV ketika membawakan Headline News, dengan catatan tidak ada live report.
Newscaster
News-caster adalah orang yang selain membacakan/membawakan berita, dia juga ikut aktif dalam proses pencarian berita dan pengolahan naskah berita selanjutnya. Ibarat kata, segala sesuatunya nyaris dikerjakan olehnya seorang diri, dengan tim lain hanya bersifat sebagai pendukung. Newscaster kadang turut pula dalam proses pasca produksi berita.
Contoh: Agak susah untuk menemukan newspresenter kategori ini di Indonesia, namun dari hasil pengamatan, pada saat terjadi gempa di Yogya, maka Tengku Fiola dari antv tengah menjalankan perannya sebagai Newscaster.
Newsanchor
News-anchor yaitu orang yang membaca berita, tapi dalam kegiatannya itu dia juga memberikan improvisasi atau comment pada berita yang dibacakannya, selain itu dia juga menghandle live-interview, atau ikut serta memberikan pelaporan langsung pada saat berita tersebut ditayangkan. News-anchor juga kadang-kadang ikut dalam perumusan script supaya script bisa disesuaikan dengan style-nya dia.
Contoh: Adalah tipe yang cukup umum ditemukan di Indonesia. Para presenter dalam program-program berita utama, seperti Metro Hari Ini (MetroTV), atau Kabar Petang (tvOne) adalah contoh yang cukup gamblang.
Perbedaan Penerapan
Terlepas dari adanya perbedaan pengertian antara ketiga jenis newspresenter, pada kenyataannya, agak susah untuk bisa menarik garis batas yang jelas. Eropa, misalnya, lebih sering memakai istilah "newscaster", yang kadang penyebutannya bisa masuk ke dalam apa yang kita masukkan sebagai "newsreader". Sementara itu, Amerika Serikat dan Kanada lebih familier dengan menggunakan istilah "newsanchor", meskipun mungkin untuk beberapa kasus kurang bisa diterima oleh masyarakat Eropa.
Di Indonesia sendiri, lebih dikenal istilah "Penyiar Berita" untuk merangkum baik Newscaster, Newsreader, atau Newsanchor. Kata-kata ini baru mulai diperkenalkan oleh stasiun TV kabel, yang lalu akhirnya mulai membagi Penyiar Berita dalam beberapa kategori ini. Dalam kenyataannya, masing-masing stasiun TV pun memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam penerapannya. tvOne misalnya, hanya mengenal Newsreader dan Newsanchor, sementara itu beberapa stasiun lainnya lebih suka menggunakan satu kata unifikasi seperti presenter untuk menyebut semua penyiarnya.
Beberapa cara untuk menjadi seorang News-Anchor :
1. Berkarier Reporter
Untuk menjadi seorang news anchor memang teramat susah, meski mendapatkan pengalaman terlebih dahulu dilapangan. Biasanya yang menjadi news anchor adalah yang sudah sangat berpengalaman di dunia jurnalistik, pertelevisian atau dunia broadcastinglah, oleh karenanya jarang yang instan menjadi news anchor. Peluang menjadi seorang reporter lebih besar untuk mengawali karier, baru setelah itu kamu bekerja keras menambah kemampuan kamu untuk menjadi seorang news anchor.
2.Menghadapi Narasumber
Kamu meski browsing dulu sebelum bekerja untuk lebih memahami topik acara yang akan dibawakan nanti. Selain itu kenali lebih dalam narasumber supaya membangun kedekatan, sehingga terlihat tegang pada saat diwawancara. Akan tetapi yang perlu diingat jangan tanyakan apa yang menjadi bahan wawancara saat shooting, sehingga terlihat tidak segar.
3. Rajin Berlatih
Sering-sering berlatih dalam hal tekhnik vokal berartikulasi yang jelas maupun acting sebagai news anchor di rumah, dengan cara kamu sendiri.
4. Menjaga Penampilan
Penting sekali penampilah dari seorang news anchor dan perlu diingat tidak selalu news anchor memakai pakaian yang disewakan, adakalanya memakai baju sendiri dan make-up sendiri. Oleh karena itu belajarlah merias diri kamu sendiri agar pas dikamera.
Sumber: